RUMUS

Rumus Hukum Faraday 2 Kimia: Mengetahui Sifat Listrik Dalam Reaksi Kimia

Pengantar

Hello Kaum Berotak! Dalam dunia kimia, hukum Faraday 2 merupakan dasar untuk memahami sifat listrik dalam reaksi kimia. Hukum ini penting untuk menjelaskan fenomena seperti elektrolisis, korosi, dan banyak lagi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang rumus hukum Faraday 2 dan bagaimana mengaplikasikannya dalam kimia.

Apa itu Hukum Faraday 2?

Hukum Faraday 2, juga dikenal sebagai Hukum Faraday tentang elektrolisis, adalah salah satu hukum dasar dalam kimia fisik yang dijelaskan oleh Michael Faraday pada tahun 1834. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah zat yang teroksidasi atau direduksi selama elektrolisis sebanding dengan jumlah muatan listrik yang melewati selama proses tersebut. Dalam kata lain, hukum Faraday 2 menyatakan bahwa muatan listrik yang melewati elektrolit selama elektrolisis sebanding dengan jumlah zat yang teroksidasi atau direduksi.

Bagaimana Menghitung Muatan Listrik pada Hukum Faraday 2?

Untuk menghitung muatan listrik pada hukum Faraday 2, kita harus menghitung jumlah elektron yang melewati selama elektrolisis. Jumlah elektron ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:jumlah elektron = muatan listrik / muatan satu elektronMuatan listrik dihitung dengan menggunakan rumus:muatan listrik = arus x waktuMuatan satu elektron adalah 1.602 x 10^-19 Coulomb.

Bagaimana Menghitung Jumlah Zat yang Teroksidasi atau Direduksi?

Untuk menghitung jumlah zat yang teroksidasi atau direduksi, kita dapat menggunakan konsep stokiometri. Stokiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk dalam suatu reaksi kimia.Misalnya, untuk elektrolisis larutan natrium klorida, reaksi kimia yang terjadi adalah:2NaCl(l) → 2Na(l) + Cl2(g)Dalam reaksi ini, setiap ion natrium akan menerima satu elektron dan tereduksi menjadi atom natrium. Sementara itu, setiap ion klorida akan kehilangan satu elektron dan teroksidasi menjadi atom klorin. Oleh karena itu, jumlah atom natrium yang terbentuk selama elektrolisis sama dengan jumlah ion natrium dalam larutan, sementara jumlah atom klorin yang terbentuk selama elektrolisis sama dengan jumlah ion klorida dalam larutan.

Bagaimana Mengaplikasikan Hukum Faraday 2 dalam Kimia?

Hukum Faraday 2 dapat diaplikasikan dalam banyak proses kimia, seperti elektrolisis, korosi, dan elektrokimia. Misalnya, dalam elektrolisis, hukum Faraday 2 digunakan untuk menghitung jumlah zat yang teroksidasi atau direduksi selama proses elektrolisis. Dalam korosi, hukum Faraday 2 digunakan untuk menghitung jumlah logam yang terkorosi selama proses korosi. Sedangkan dalam elektrokimia, hukum Faraday 2 digunakan untuk menghitung jumlah elektron yang melewati selama proses redoks.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang hukum Faraday 2 dalam kimia. Hukum ini merupakan dasar untuk memahami sifat listrik dalam reaksi kimia, seperti elektrolisis, korosi, dan elektrokimia. Dalam mengaplikasikan hukum Faraday 2, kita dapat menghitung jumlah zat yang teroksidasi atau direduksi, jumlah muatan listrik yang melewati selama proses, dan jumlah elektron yang terlibat. Dengan memahami hukum Faraday 2, kita dapat lebih memahami fenomena kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button