Hello Kaum Berotak! Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan pajak penghasilan atau PPh 21. Pajak yang wajib dibayar oleh setiap warga negara Indonesia yang memiliki penghasilan di atas batas tertentu. Namun, tahukah Anda bahwa ada rumus gross up PPh 21 yang bisa membantu Anda menghitung pajak penghasilan dengan lebih mudah? Simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Rumus Gross Up PPh 21?
Rumus gross up PPh 21 adalah cara untuk menghitung pajak penghasilan yang membantu Anda untuk mengetahui berapa jumlah pajak yang harus Anda bayar. Dalam rumus ini, Anda akan menghitung pajak penghasilan dengan memperhitungkan pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau pemberi kerja.
Cara Menghitung Pajak Penghasilan dengan Rumus Gross Up PPh 21
Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk menghitung pajak penghasilan dengan rumus gross up PPh 21. Pertama, Anda perlu mengetahui gaji bruto Anda. Gaji bruto adalah gaji sebelum dipotong pajak dan biaya-biaya lainnya.Setelah itu, Anda perlu mengetahui besaran PPh 21 yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau pemberi kerja. Besaran PPh 21 ini tergantung pada tarif pajak yang berlaku dan jumlah penghasilan karyawan.Selanjutnya, Anda bisa menggunakan rumus gross up PPh 21 untuk menghitung pajak penghasilan Anda. Rumusnya adalah sebagai berikut:Pajak Penghasilan = (Gaji Bruto + Besaran PPh 21) / (1 – Tarif Pajak)Dalam rumus ini, tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak yang berlaku pada tahun ini. Tarif pajak yang berlaku pada tahun ini adalah 5% untuk penghasilan di bawah Rp50 juta per tahun dan 15% untuk penghasilan di atas Rp50 juta per tahun.Contoh penghitungan pajak penghasilan dengan rumus gross up PPh 21:Gaji Bruto = Rp10.000.000Besaran PPh 21 yang dibayarkan oleh perusahaan = Rp1.500.000Tarif Pajak = 5%Pajak Penghasilan = (Rp10.000.000 + Rp1.500.000) / (1 – 5%)Pajak Penghasilan = Rp11.842.105
Keuntungan Menggunakan Rumus Gross Up PPh 21
Menggunakan rumus gross up PPh 21 memiliki beberapa keuntungan, antara lain:1. Lebih Mudah dan CepatDengan menggunakan rumus gross up PPh 21, Anda tidak perlu lagi menghitung pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau pemberi kerja secara terpisah. Anda hanya perlu menghitung gaji bruto dan besaran PPh 21 yang dibayarkan oleh perusahaan atau pemberi kerja.2. Lebih AkuratMenggunakan rumus gross up PPh 21 juga lebih akurat karena Anda akan memperhitungkan besaran PPh 21 yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau pemberi kerja. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan jumlah pajak penghasilan yang lebih akurat.3. Menghindari Sanksi PajakDengan menggunakan rumus gross up PPh 21, Anda juga bisa menghindari sanksi pajak karena jumlah pajak yang Anda bayarkan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Simulasi Penghitungan Pajak Penghasilan dengan Rumus Gross Up PPh 21
Berikut ini adalah simulasi penghitungan pajak penghasilan dengan rumus gross up PPh 21 untuk beberapa besaran gaji bruto:1. Gaji Bruto Rp5.000.000Besaran PPh 21 yang dibayarkan oleh perusahaan = Rp750.000Tarif Pajak = 5%Pajak Penghasilan = (Rp5.000.000 + Rp750.000) / (1 – 5%)Pajak Penghasilan = Rp5.789.4742. Gaji Bruto Rp10.000.000Besaran PPh 21 yang dibayarkan oleh perusahaan = Rp1.500.000Tarif Pajak = 5%Pajak Penghasilan = (Rp10.000.000 + Rp1.500.000) / (1 – 5%)Pajak Penghasilan = Rp11.842.1053. Gaji Bruto Rp20.000.000Besaran PPh 21 yang dibayarkan oleh perusahaan = Rp3.000.000Tarif Pajak = 15%Pajak Penghasilan = (Rp20.000.000 + Rp3.000.000) / (1 – 15%)Pajak Penghasilan = Rp25.882.353
Kesimpulan
Rumus gross up PPh 21 adalah cara mudah dan akurat untuk menghitung pajak penghasilan Anda. Dengan menggunakan rumus ini, Anda bisa menghindari sanksi pajak dan mendapatkan jumlah pajak penghasilan yang lebih akurat. Jadi, jika Anda masih bingung dengan cara menghitung pajak penghasilan, cobalah menggunakan rumus gross up PPh 21. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
