Rumus Bending: Cara Mudah Memahami Mekanika Teknik
Hello Kaum Berotak, apa kabar hari ini? Kali ini kita akan membahas tentang rumus bending. Sebelum masuk ke dalam pembahasan yang lebih dalam, kamu harus memahami terlebih dahulu tentang apa itu bending. Bending adalah proses penekanan atau pembengkokan pada material yang terjadi akibat adanya gaya yang diberikan pada material tersebut. Nah, rumus bending sendiri digunakan untuk menghitung besarnya momen yang terjadi pada sebuah balok akibat adanya beban. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!
Sebagai seorang mahasiswa teknik, kamu pasti tak asing dengan rumus-rumus dan perhitungan yang rumit. Namun, jangan khawatir karena rumus bending ini sebenarnya cukup mudah dipahami. Ada beberapa rumus bending yang sering digunakan, di antaranya adalah:
1. Momen Inersia atau Moment of Inertia (I)
2. Jarak atau panjang balok (L)
3. Momen pegas (M)
4. Tegangan (σ)
Untuk mempermudah pemahaman, mari kita bahas satu per satu rumus bending tersebut.
Momen Inersia atau Moment of Inertia (I)
Momen inersia merupakan sebuah besaran yang digunakan untuk mengukur ketahanan sebuah benda terhadap rotasi. Semakin besar momen inersia sebuah benda, maka semakin sulit untuk membengkokkan benda tersebut. Pada rumus bending, momen inersia digunakan untuk menghitung momen yang terjadi pada balok akibat beban. Rumus momen inersia adalah:
I = (1/12)b x h3
Dimana:
b = lebar balok
h = tinggi balok
Jadi, semakin besar lebar dan tinggi balok, maka momen inersia akan semakin besar pula.
Jarak atau Panjang Balok (L)
Jarak atau panjang balok juga mempengaruhi besarnya momen yang terjadi pada balok. Semakin jauh beban dari titik tengah balok, maka momen yang terjadi akan semakin besar. Rumus jarak atau panjang balok adalah:
L = jarak beban dari titik tengah balok
Untuk memudahkan perhitungan, kamu bisa menghitung jarak beban dari titik tengah balok dengan menggunakan rumus:
x = L/2
Dimana:
x = jarak beban dari titik tengah balok
Momen Pegas (M)
Momen pegas digunakan untuk menghitung besarnya momen yang terjadi pada balok akibat adanya perubahan sudut. Rumus momen pegas adalah:
M = EIθ
Dimana:
E = modulus elastisitas
I = momen inersia
θ = perubahan sudut
Selain itu, momen pegas juga dapat dihitung dengan rumus:
M = kθ
Dimana:
k = konstanta pegas
Tegangan (σ)
Tegangan adalah besaran yang digunakan untuk mengukur besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda. Pada rumus bending, tegangan digunakan untuk menghitung momen yang terjadi pada balok akibat adanya beban. Rumus tegangan adalah:
σ = M/Z
Dimana:
M = momen yang terjadi pada balok
Z = modulus seksinya
Jadi, semakin besar momen dan modulus seksi pada balok, maka tegangan yang terjadi pada balok juga akan semakin besar.